Minggu, 16 Desember 2012

Tantangan hidup


Kehidupan  adalah hal yang sulit, karena hidup adalah sebuah proses dan sebuah perjalanan untuk dijalani dan dinikmati. Namun, kita hidup harus selalu bersyukur. Kehidupan yang miskin dan kaya semua tidak ada yang membedakan. Salah satu keluarga yang bertempat tinggal di daerah Pengastulan, Banjar pale. Terdapat kehidupan seorang nenek yang bernama Ketut Mertha dengan berusia 78 tahun, ia sebagai salah satu tulang punggung keluarga. Nenek ini memiliki suami bernama Wayan Nora, berusia 83 tahun. Keluarga kecil ini tidak di anugrahi seorang anak, mereka hanya hidup berdua. Pekerjaan sehari-hari nenek hanya menjadi pembantu rumah tangga, dan kesehariannya pulang dari kerja nenek mencari kayu bakar. Nenek memiliki suami yang hanya terpuruk di tempat tidur, karena menahan sakit jantung dan asma yang bertahun-tahun. Sehingga nenek lah yang bekerja keras untuk membeli sedikit nasi, dengan dipenuhi keringat dia tetap semangat bekerja. Bagi dia umur tidak mempengaruhi pekerjaannya. Nenek ini dianggap nenek paling kuat bekerja keras dan hobinya jalan tanpa memakai alas kaki.

Pekerjaan yang nenek jalanin ini sangat lah sulit, dia mengatakan bahwa penghasilan sehari-harinya hanya Rp. 10.000. Gaji yang nenek peroleh digunakann untuk membeli makan dan membelikan obat suami. Jika uang habis nenek berusaha mencari pekerjaan sampingan untuk mengobati sang suami. Begitu berat beban nenek, tetapi dia selalu bersyukur dengan kehidupan seperti ini. Keluarga maupun keponakan yang nenek punya tidak pernah peduli keadaan nenek. Nenek meneteskan air mata ketika bercerita bahwa ia pernah sampai tidak bisa membeli makan, mereka makan-makanan yang sudah ada di tempat sampah. Walaupun keadaan yang menyebabkannya seperti ini, nenek selalu meminta pada Tuhan supaya selalu diberikan keselamatan. Nenek ingin suaminya sembuh, nenek tidak bisa terus membelikan obat untuk suaminya. Sedangkan penghasilan nenek hanya segitu. Nenek menyisihkan sedikit uang uang pengobatan suami.

Inilah yang dikatakan sebuah perjalanan hidup, sebuah kehidupan nenek dikatakan sebagai anugrah tuhan. Kita kagum sama nenek yang masih kuat dan tegar menjalani kehidupannya. Nenek yakin rejeki yang nenek dapat harus selalu disyukuri, dengan bekerja dari subuh hingga larut malam, tanpa memandang lelah nenek pulang kerja lalu merawat sang suami yang sakit. Walaupun nenek bekerja keras sendiri tanpa bantuan suami, tetapi penghasilan yang nenek peroleh hanya untuk menghidupi keluarga kecil ini.

1 komentar:

  1. Haiii kawanku yang cantik..
    Tulisanmu bagus, yahh ini kisah yang memilukan.
    Aku merasa belum bisa merasakan klimak dari bacaan ini...
    Terus Posting tulisan-tulisan lainnya yah...
    Aku tunggu >>>>
    jangan lupa kunjungi firlisa.blogspot.com
    Trims :)=D

    BalasHapus