Kamis, 06 Desember 2012

ARTIKEL BERKAH 'JEPUN'



Pulau Bali merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia dan bahkan sampai ke Mancanegara. Banyak turis-turis lokal maupun asing berdatangan. Keindahan Pulau Bali yang membuat mereka berdatangan di Pulau ini. Tentu mereka sudah sering berkujung ke tempat-tempat pariwisata serta ke Pulau Dewata. Tak kalah pula bahwa Pulau Bali di kenal dengan makanan khas Bali, yang banyak di kunjungi oleh turis mancanegara. 

            Selama ini para turis mancanegara maupun masyarakat bali sudah mengenal lokasi-lokasi yang terdapat di tempat pariwisata. Masyarakat di Bali akan selalu menjaga dan melestarikan kebudayaannya. Sehingga, dipandang tetap bersih dan menarik. Jika kita telusuri bahwa Pulau Bali banyak memiliki beragam keunikan. Meskipun seperti itu, masyarakat dan mancanegara tidak akan pernah bosan berkunjung ke Bali, sebaliknya turis mancanegara ingin membuka usaha di Bali. 

            Dibalik keramaian itu, Pulau Bali sudah dijadikan sebagai tempat mencari nafkah bagi masyarakat di Bali. Sebagian besar masyarakat asli bali yang berjualan di lokasi tempat pariwisata dan hanya menjual sayur serta buah-buahan. Baru kita ketahui juga bahwa bunga jepun dalam bahasa bali bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Masyarakat Bali pun ternyata menjual bunga yang di anggap khas Bali, jika dalam bahasa Bali bunga itu disebut bunga jepun, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut bunga kamboja. Ciri-ciri bunga tersebut memiliki daun hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat. Sedangkan Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun dan memiliki beragam bentuk dan warna. 

            Mereka menjualnya dengan cara mencari bunga jepun maupun bunga kamboja yang sudah berjatuhan dan di jemur, setelah kering mereka jual 1 kg dengan harga Rp. 100.000,00. Hal ini dianggap sebagai pekerjaan sampingan. Kemudian, tidak menutup kemungkinan bahwa anugerah tuhan bisa dirasakan meskipun mereka berjualan dengan keadaan seperti itu. Mereka berjualan mengelilingi daerah sekitarnya serta menjualnya pun tidak segampang kita kira, kita harus peduli terhadap sesama di sekitar kita. Hasil berjualannya itu merupakan anugerah yang mereka dapatkan dan dimanfaatkan demi menghidupi keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar